1. Segmenting (Segmentasi Pasar)
Segmentasi adalah langkah awal untuk mengenal siapa saja yang bisa jadi calon konsumen. Karena produk yang dibahas adalah alat tulis warna-warni, maka segmen pasar bisa sangat beragam. Berikut adalah segmentasi yang bisa digunakan:
a. Segmentasi Demografis
Segmentasi ini berdasarkan data-data seperti usia, jenis kelamin, dan profesi. Untuk alat tulis warna-warni, segmentasi demografis bisa mencakup:
- Usia:
- Anak-anak (6–12 tahun): suka menggambar, mewarnai, dan belajar dengan alat tulis warna-warni yang lucu dan menarik.
- Remaja (13–18 tahun): senang membuat catatan berwarna, journaling, dan menghias planner.
- Mahasiswa: membuat mind mapping, sketsa ringan, atau merapikan catatan kuliah.
- Dewasa muda (pekerja usia 20–30an): khususnya di bidang kreatif, seperti desainer, guru, content creator, dan lainnya.
- Jenis kelamin: Umumnya tidak terbatas, tapi perempuan cenderung lebih tertarik dengan alat tulis yang estetik dan warna-warni.
- Pekerjaan/status: Pelajar, mahasiswa, guru, pekerja kreatif, ibu rumah tangga (untuk kebutuhan anak), dan penggemar journaling.
b. Segmentasi Psikografis
Ini berkaitan dengan gaya hidup, kepribadian, dan minat:
- Orang-orang yang suka visual, senang eksplorasi warna, dan kreatif secara alami.
- Individu yang aktif di media sosial dan sering membagikan foto catatan, journal, atau hasil kreasi mereka.
- Konsumen yang menganggap alat tulis bukan hanya fungsional, tapi juga sebagai bagian dari identitas dan ekspresi diri.
c. Segmentasi Perilaku
Ini berkaitan dengan kebiasaan belanja, manfaat yang dicari, dan reaksi terhadap produk:
- Manfaat yang dicari: Warna menarik, kenyamanan menulis, daya tarik visual, dan kemampuan mengekspresikan diri lewat tulisan dan gambar.
- Pengguna berat: Siswa, mahasiswa, dan pekerja kreatif yang menggunakan alat tulis hampir setiap hari.
- Penggemar stationery: Konsumen yang rela membeli alat tulis lucu dan unik walau belum tentu langsung digunakan.
2. Targeting (Menentukan Target Pasar)
Target Utama:
- Pelajar SD hingga SMA: Mereka membutuhkan alat tulis yang bisa bikin belajar lebih seru, warna-warni bikin semangat, dan desain menarik bisa jadi motivasi untuk rajin mencatat.
- Remaja dan Mahasiswa: Mereka punya minat tinggi terhadap catatan yang estetik, bullet journal, atau planner yang dihias pakai alat tulis warna-warni.
- Content Creator & Pekerja Kreatif: Menggunakan alat tulis untuk ide-ide kreatif, membuat sketsa, membuat mood board, atau konten yang berhubungan dengan edukasi dan kreativitas.
Target Sekunder:
- Orang tua: Sebagai pembeli utama alat tulis untuk anak-anak, mereka peduli dengan kualitas, keamanan, dan daya tarik produk.
- Guru dan pendidik: Menggunakan alat tulis warna untuk membuat materi ajar lebih menarik atau menjelaskan pelajaran dengan cara visual.
3. Positioning (Memposisikan Produk di Pasar)
Positioning adalah cara brand atau produk ingin dikenal oleh target pasar. Dalam hal ini, alat tulis warna-warni bisa diposisikan bukan hanya sebagai kebutuhan belajar atau kerja, tapi juga sebagai sarana untuk menyalurkan kreativitas dan membangun mood positif.
Posisi yang Diinginkan:
“Alat tulis warna-warni yang bukan cuma fungsional, tapi juga jadi media ekspresi diri dan bikin aktivitas belajar atau kerja jadi lebih menyenangkan.”
Nilai Positif yang Diangkat:
- Kreativitas: Mendorong pengguna untuk berpikir visual dan menyampaikan ide dengan warna.
- Fleksibilitas: Cocok untuk berbagai kebutuhan—belajar, kerja, journaling, menggambar, dan bahkan dekorasi.
- Estetika: Warna dan desain produk yang eye-catching bisa bikin pengguna lebih semangat.
- Sentuhan Personal: Pengguna bisa merasa lebih dekat dengan catatan atau hasil tulisannya karena ada unsur pribadi dari pemilihan warna dan gaya menulis.
Contoh Implementasi Positioning :
- Desain kemasan menarik dengan warna cerah dan ilustrasi yang sesuai target usia.
- Slogan ringan seperti “Tulis dengan Warna, Ekspresikan Dirimu!” atau “Belajar Lebih Seru, Kerja Lebih Warna-Warni.”
- Konten media sosial yang menampilkan cara-cara kreatif memakai alat tulis, seperti tutorial journaling atau study notes estetik.
Kesimpulan
Dengan strategi STP ini, produk alat tulis warna-warni punya peluang besar untuk bersaing di pasar yang semakin peduli pada gaya belajar dan ekspresi diri. Kuncinya adalah memahami karakter target pasar dan memberikan produk yang bukan cuma berguna, tapi juga menyenangkan secara emosional dan visual.
Belum ada komentar untuk Strategi STP Produk Alat Tulis